"Sempat turun sampai lebih dari 1 prosen di awal sesi, IHSG sedikit memantul ulang dan menembus level 7.000an kendati tetap ada di zona merah," kata tim analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Jumat.
IHSG menutup sesi perdagangan sesi pertama di posisi 7.001,25 atau melemah 0,50 prosen dari level penutupan perdagangan kemarin 7.036,2. Per akhir, sebanyak 119 saham menguat. Sisanya, 442 saham melemah dan 118 stagnan. Nilai transaksi menggapai Rp 7,4 triliun, frekuensi trading, 770.698 kali, dan volume trading sebanyak 147,9 juta lot.
Saham emiten properti Bekasi Asri Pemula (BAPA) jadi saham yang paling aktif diperdagangkan di sesi pertama hari ini. Frekuensi transaksinya menggapai 27.909 kali, diikuti saham HOPE sebanyak 21.930 dan AISA 19.600 kali.
"Dari segi volume, saham Bumi Resources (BUMI) termasuk jadi yang terbanyak diperdagangkan di sesi pertama hari ini, dengan volume menggapai 22,8 juta lot disusul BIPI 10,4 juta dan ZINC 9,7 juta," kata tim analis Samuel Sekuritas.
Hingga siang ini, cuma satu indeks sectoral yang menutup perdagangan di zona hijau, yaitu indeks sektor kebugaran (IDXHEALTH). Indeks sektor itu naik 0,11 persen. Sementara itu, indeks sektor teknologi (IDXTECHNO) jadi indeks sektoral yang menutup sesi pertama hari ini dengan penurunan terdalam sebesar 1,65 persen.
"Posisi ke dua diisi indeks sektor transportasi (IDXTRANS) yang turun 1,56 prosen disusul indeks sektor industri (IDXINDUST) turun 1,44 persen," ujar tim analis Samuel Sekuritas.
Di Amerika, perdagangan saham ditutup melemah. Dow Jones turun 1,54 prosen diikuti S&P500 yang melorot 2,11 prosen dan Nasdaq turun 2,84 persen. Tim analis Samuel Sekuritas menilai, pelaku pasar tetap risau dengan kebijakan kenaikan suku bunga The Fed.
"Terlebih setelah pimpinan Fed Cleveland Loretta Mester menyampaikan bahwa bank sentral AS itu harus konsisten menambah suku bunga, bahkan kalau ekonomi Amerika jatuh ke di dalam jurang resesi," ujar mereka.
Bursa Asia termasuk terpantau memerah. Pada akhir sesi pertama hari ini, Shanghai melemah 0,21 persen begitu termasuk Nikkei turun 2,23 persen; Kospi turun 0,35 persen; Hang Seng turun 0,07 persen; dan STI turun 0,42 persen.
Berikut ini lima besar top gainer sesi pertama hari ini berdasarkan kandungan kenaikannya,
- 1. BAPA (naik 34,4 prosen ke Rp165 per saham)
- SINI (naik 25 prosen ke Rp545 per saham)
- FIRE (naik 24,5 prosen ke Rp274 per saham)
- NASI (naik 16,7 prosen ke Rp153 per saham)
- AISA (naik 16,7 prosen ke Rp174 per saham)
Sementara itu, lima besar top loser sesi pertama hari ini berdasarkan kandungan penurunan adalah sebagai berikut.
- RIGS (turun 6,9 prosen ke Rp600 per saham)
- WAPO (turun 6,9 prosen ke Rp214 per saham)
- JMAS (turun 6,9 prosen ke Rp135 per saham)
- NETV (turun 6,9 prosen ke Rp270 per saham)
- PANI (turun 6,8 prosen ke Rp880 per saham)
Berakhir Merah Tipis IHSG Masih Bertahan di Level 7.100-an
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan pada hari Selasa (27/9/2022) di zona merah. IHSG terpantau mengalami koreksi 0,21% di 7.112,44. Sempat jatuh ke level 7.000-an di sesi pertama, IHSG berhasil memangkas koreksi di sesi ke dua dan berhasil bertahan di atas level 7.100.
Pasar saham AS ditutup ambrol ulang pada perdagangan perdananya pekan ini di sedang gejolak kenaikan suku bunga The Fed dan juga proyeksi mengejutkan berkaitan arah suku bunga ke depan yang lebih agresif oleh Komite Pengambil Kebijakan (FOMC) agar menyebabkan kekuatiran resesi.
Dow Jones Industrial Average ambles 329,6 poin, atau 1,11% Sedangkan S&P 500 dan Nasdaq ditutup masing-masing ambrol 1,03% dan 0,6%.
S&P 500 mencatat penutupan paling rendah baru untuk 2022 dan Dow Jones Industrial Average tergelincir ke pasar bearish sebab suku bunga melonjak dan juga gejolak mengguncang mata uang global.
Hingga hari ini sentimen utama tetap didominasi oleh ketetapan hasil rapat pejabat bank sentral dan juga proyeksi yang mengejutkan dari suku bunga The Fed.
Diketahui, otoritas moneter AS selanjutnya termasuk telah menambah suku bunga acuannya sebanyak 5 kali. Pertama dijalankan pada Maret 2022 sebesar 25 bps. Selanjutnya di bulan Mei sebesar 50 bps.
0 Komentar