Menanggapi hal ini, dosen keahlian konversi energi dari Bandung Institute of Technology (ITB), Tri Yuswidjajanto Zaenuri, menjelaskan bahwa jika pengguna BBM Pertamax diteruskan ke Perstalite, konsumsinya memang akan menjadi sia -sia. Alasan mengapa penelitian tentang jumlah oktan atau jumlah perftalite oktan (RON) kurang dari pertamax.
Dengan Ron Pertalite 90 dan Pertamax 92 dan 98, TRI mengatakan: "Wajar jika daya lebih rendah, bahan bakar akan secara otomatis lebih terbuang."
Kasus yang berbeda jika pengguna sebelumnya juga menggunakan pertalite. Dengan cara biasa selama seminggu, misalnya, ini dapat berguna sekitar 3-4 hari. "Mungkin komposisi kimia senyawa dalam perubahan BBM sehingga nilai panas bensin berubah," jelasnya pada Selasa 20 September 2022.
Menurut penyortiran, nilai panas yang menunjukkan kandungan energi dalam bahan bakar ditentukan oleh senyawa kimia seperti karbon dan hidrogen. Karena perbedaan senyawa, misalnya, minyak diesel per kilogram lebih tinggi dalam kandungan energi daripada esensi.
Perubahan senyawa juga dapat menyebabkan perubahan kepadatan atau kepadatan bensin. Jika ukuran bensin juga satu liter, tetapi kepadatannya berkurang dari 820 menjadi 770 gram, penggunaan bensin tentu akan menjadi limbah. "Dengan demikian, setelah perubahan kepadatan, nilai panas per liter berubah," kata penyortiran mengacu pada nilai panas di joules kilo atau kilo per kilogram.
Oleh karena itu, menurutnya, beberapa mengatakan bahwa jika Anda mengisi bahan bakar bukan pada siang hari saat panas, atau ketika BBM baru diisi di stasiun layanan. Ini, katanya, terkait dengan perubahan yang telah berubah.
Masalahnya, penyortiran tersebut, dalam spesifikasi minyak dan gas sebagai kondisi apakah bahan bakar dijual atau tidak di Indonesia, tidak diperhitungkan berdasarkan nilai panas. "Oleh karena itu, tidak ada ketentuan nilai panas dalam spesifikasi," katanya.
Kondisi menurut penyortiran umumnya diterima oleh transaksi bahan bakar transportasi komersial. Berbeda misalnya dalam batu bara yang harganya ditentukan secara tepat oleh nilai panas. Atau di industri, ada orang -orang yang menerapkan standar BBM internasional hingga 15 derajat Celcius. "Dalam bahan bakar, kita tidak tahu itu, dia hanya tahu roupie per liter," katanya.
Beberapa hari yang lalu, Pertamina menjawab masalahnya, bahwa tidak ada perubahan dalam spesifikasi produksi perftalit. Mengenai jawabannya, menyortir menjawab: "Ya, memang, tetapi ada kemungkinan mengubah panas yang berubah." Perubahan itu tidak disengaja. "Tidak, itu tergantung pada minyak bumi," katanya lagi.
Menurut sumur oli yang sama, penyortiran tersebut, hasilnya bisa berbeda ketika diubah menjadi bahan bakar. Kilang hanya memperlakukan sifat senyawa adalah minyak bawaan. Untuk alasan ini, nilai kepadatan di berbagai stasiun layanan dapat berbeda sehingga tidak semua pengguna merasa terbuang dengan bahan bakar.
Pertamina menyangkal kualitas pertulitis lebih banyak limbah setelah kenaikan harga
PT Pertamina (Persero) membuka suara yang terkait dengan masalah yang beredar di Facebook, yang menunjukkan bahwa kualitas kualitas bahan bakar rel (RON 90) berkurang dan semakin banyak limbah setelah kenaikan harga.
Sekretaris Perusahaan di Pertamina, Patra Niaga Irto, yakin bahwa Pertalite tidak mengalami perubahan spesifikasi. Standar dan kualitas kinerja yang dipasarkan melalui lembaga distribusi resmi di Indonesia sesuai dengan keputusan Direktur Jenderal Nomor Minyak dan Gas 0486.K / 10 / DJM. 2017 tentang standar dan kualitas (spesifikasi) dari 90 bahan bakar minyak dipasarkan di tingkat nasional.
Dia menyebutkan batas -batas spesifikasi Direktur Jenderal Minyak dan Gas yang menunjukkan laju penguapan pada suhu kamar, termasuk parameter tekanan uap Reid (RVP).
0 Komentar