Sedikitnya empat orang berhasil diamankan, yakni Budi, Nugroho, Zaini dan Harlan, yang semuanya merupakan tukang ojek online (ojol).
Dari pemeriksaan, keempatnya sempat ikut menghakimi korban berasal dari yang melemparkan helm, memukul bersama bambu dan menendang korban.
Saya pas serupa teman-teman mau mendekati dia, malah aku mau diserang menggunakan senjata tajam. Ini aku luka di telapak tangan kena pisaunya dia, dan bibir saya. Saya sempat lari ambil helm tetap melemparkan ke kepalanya, tetap ramai-ramai hajar dia, ungkap Budi.
Polisi sempat jalankan otopsi pada jenasah Kukuh pada Selasa (27/9) di TPU Boja untuk kepentingan penyidikan.
"Saya pas serupa teman-teman mau mendekati dia, malah aku mau diserang menggunakan senjata tajam. Ini aku luka di telapak tangan kena pisaunya dia, dan bibir saya. Saya sempat lari ambil helm tetap melemparkan ke kepalanya, tetap ramai-ramai hajar dia," ungkap Budi.
Polisi sempat jalankan otopsi pada jenasah Kukuh pada Selasa (27/9) di TPU Boja untuk kepentingan penyidikan.
"Ini kami otopsi untuk melengkapi penyidikan. Kita mau memandang luka korban di mana saja dan luka apa yang mematikan korban," kata Kapolsek Pedurungan Kompol Dina Novitasari.
Saat itu, Kukuh bersama rekannya yang bernama Andi Priyono memukuli korban Hasto bersama helm dikarenakan emosi tak terima ditegur selagi lama mengantri BBM.
Peristiwa ini pun sempat terekam CCTV dan kondisi Hasto yang luka lebam segera disebar ke group WA group ojol sampai viral di sarana sosial.
Selang dua jam, beredar informasi di komunitas ojol misalnya keliru satu pelaku yang menganiaya Hasto yang bernama Kukuh diketahui berada di Jalan Nogososro Perumahan Tlogosari Semarang.
Spontan, sejumlah driver ojol segera bergerak memburu Kukuh sampai berujung pada aksi main hakim sendiri yang menewaskan Kukuh.
Kapolrestabes Semarang Kombes Polisi Irwan Anwar menyebut misalnya ada dua kasus berbeda. Saat ini polisi tetap memburu pelaku-pelaku lain.
"Kasus pertama, penganiayaan tukang ojol di SPBU, Polisi tetap memburu teman Kukuh yakni Andi. Kasus kedua, aksi main hakim sendiri bersama korban Kukuh, polisi tetap memburu pelaku lain yang identitasnya udah diketahui," mengerti Irwan.
Irwan berharap pelaku lain lebih baik menyerahkan diri sebelum saat dilakukan penangkapan.
"Kami berharap lebih baik menyerahkan diri, yang terasa kontak fisik bersama korban Kukuh selagi kejadian," kata Irwan.
Dari hasil penyelidikan sendiri, korban Kukuh merupakan residivis yang belum genap satu bulan keluar berasal dari Lapas Nusakambangan dikarenakan kasus pembunuhan.
0 Komentar