Pronembuifai.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan bahwa partainya tidak pernah menyediakan mikrofon untuk saksi, termasuk untuk gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Anies Baswedan ditemukan setelah diperiksa oleh tim anti-penuaan yang memberikan informasi kepada kru media sebagai konferensi pers. ANIES memberikan informasi dengan mikrofon lengkap dengan mikrofon yang mendukung tiang atau suara.

"KPK tidak pernah menyediakan mikrofon khusus kepada orang -orang yang diundang atau dipanggil untuk keperluan survei atau survei ketika mereka menanggapi media," kata juru bicara KPK Ali Fikri, dalam pernyataannya pada hari Rabu (9/ 9/2022).

Ali mengkonfirmasi bahwa peralatan konferensi pers yang digunakan oleh ANIES bukan milik lembaga interconfesional.

"Itu bukan milik KPK," kata Ali.

Telah dilaporkan bahwa DKI Jakarta Anies Baswedan telah selesai memberikan informasi kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dikaitkan dengan dugaan kasus korupsi dalam organisasi gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (7/9/2022).

LIPUTAN6.com Supervisor, ANIES baru saja meninggalkan gedung KPK di 20,22 WIB setelah ujian. Setelah datang untuk bertemu pertemuan KPK di pagi hari pukul 09.26 WIB. Anies dihitung oleh KPK yang diperiksa selama sekitar 11 jam.

Anies menjelaskan bahwa dia hadir untuk membantu KPK karena dia diminta untuk memberikan informasi. Dengan senyuman, Anies berharap bahwa informasi yang telah disediakan selama sekitar 11 jam dapat memberikan poin terang pada penyelidikan terhadap dugaan korupsi yang dieksplorasi oleh KPK.

"Kami di sini untuk membantu apa yang diminta oleh KPK. Kami diminta untuk membantu memberikan informasi. Tuhan menginginkannya, dengan informasi yang kami kirimkan membuatnya brilian. Untuk masalah yang dieksplorasi brilian dan melakukan tugas yang mudah," kata Anies.

Setelah memberikan kedatangan kedatangannya, Anies segera meninggalkan gedung KPK. Menariknya, kembalinya Anies disertai oleh pendukung massal ANIES yang diketahui berada di gedung anti-tahun sejak siang yang lalu.

Sayangnya, prosesi itu kacau dengan sejumlah kru media. Para pendukung massal Anies meneriakkan "presiden anies" sambil menyatukan anies untuk dikawal untuk memasuki mobil.

Ini membuat kru media ingin mengambil foto yang diblokir. Beberapa tim media juga telah terperangkap untuk saling mendorong dengan massa pendukung anie.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan tidak akan mengungkapkan hasil Gubernur DKI Jakarta anies Baswedan. KPK akan menutupinya karena pemeriksaan ANI dalam proses investigasi tentang dugaan korupsi organisasi Formula E oleh Pt Jakarta Propertido (JakPro).

"Karena ini masih pada tahap survei, kami tidak dapat mengirimkan permintaan peralatan informasi," kata juru bicara KPK Ali Fikri dalam deklarasi (9/9/2022) pada hari Rabu.

Ali mengatakan proses investigasi adalah langkah untuk menemukan bukti dan informasi awal untuk menemukan ada atau tidak adanya elemen kriminal. Akibatnya, KPK tidak dapat membongkar kepada publik tentang pemeriksaan anie.

"Pada prinsipnya, permintaan informasi yang disebut kebutuhan untuk proses investigasi dibuat oleh KPK," kata Ali.

Anius sendiri mengisi panggilan KPK. Anies tiba di gedung KPK merah dan putih sekitar 09.26 wib. Dia terlihat membawa seragam karyanya, kemeja putih pendeknya dan celana biru Dongker -nya.

Anies terlihat membawa amplop biru muda.

Wakil Presiden KPK, Alexander Marwata, mengklaim untuk menyelidiki perencanaan awal organisasi formula E kepada mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).

"Daftar pertanyaan adalah saya tidak mengerti. Tetapi semakin banyak terkait dengan proses perencanaan, di sebelah kanan," kata Alex kepada KPK Building, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (9/9/2022).

Alex mengatakan bahwa partainya hanya ingin mendengarkan tanggung jawab Anies sebagai orang nomor satu dari tanggung jawab DKI Jakarta setelah implementasi Formula E.