Pronembuifai.com - Menteri desa, daerah yang kurang beruntung dan transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar telah memberikan beasiswa kepada mahasiswa transmigrasi di Universitas Nahdlatul Ulama di Indonesia (Ususie). Beasiswa ini diberikan kepada siswa yang mengirimkan program seleksi untuk siswa luar biasa di zona transmigrasi (PPSBKT).
Halim mengatakan beasiswa ini adalah bentuk layanan jaminan pendidikan untuk putra dan putri transmigran yang unggul di koloni dan area transmigrasi.
"Kami memberi 27 siswa untuk memberikan beasiswa, dengan suatu kondisi, setelah lulus, kami harus kembali ke daerah asli mereka untuk berpartisipasi dalam percepatan pengembangan desa," katanya dalam siaran pers yang ditulis, Sabtu (9/ 9/2022).
Dia mengatakan ini dengan memberikan konferensi publik tentang peran siswa dalam pembangunan desa di 525 siswa baru di Lunusia, Bogor, Kampus Jawa Barat, Jumat 9/9).
Dalam sambutannya, pria bernama Gus Halim mengatakan bahwa distribusi pasar saham adalah salah satu upayanya untuk mendorong pendidikan di zona transmigrasi sehingga generasi muda dapat menerima pendidikan di perusahaan tersier.
Halim berharap bahwa di masa depan, siswa dapat berkontribusi pada pengembangan desa, khususnya di zona transmigrasi. Karena, menurut Halim, pembangunan desa adalah hal yang strategis karena disebabkan oleh dua aspek.
Pertama, karena 91% dari aspek teritorial Indonesia ada di desa. Kedua, 71% dari populasi Indonesia tinggal di desa.
"Dengan demikian, rumah kota, populasi Indonesia hanya 29%. Meskipun 71% adalah domisilik di desa. Nah, dari sini, jika kita membangun Indonesia, kita dapat menyelesaikan berbagai masalah di desa, yang setara dengan 74.961 desa , jadi kami menyelesaikan 91 "" aspek regional dan 71% dari aspek populasi atau kewarganegaraan, "katanya.
Dengan mendukung hal ini, Halim juga mencoba merumuskan pengelolaan kebijakan pembangunan desa yang sesuai dan tidak hanya untuk memikirkan infrastruktur. Mengingat bahwa, ketika menjadi presiden Jombang Regency DPRD dan presiden DPRD Provinsi Java Oriental, selama diskusi tentang masalah desa, pertanyaan yang dibahas hanyalah infrastruktur.
"Tidak dibahas bagaimana sumber daya manusia itu, bagaimana kesehatan adalah bagaimana air bersih, bagaimana perhatian terhadap lingkungan ini hampir tidak pernah dibahas, yang dibahas bagaimana jalannya, bagaimana irigasi". Itu tidak buruk, itu adalah sesuatu yang baik, tetapi itu Harus menjadi kerangka makro yang jelas -jelas bersedia diinginkan di mana desa -desa dibawa ke Indonesia, "kata Halim.
Akibatnya, Halim dan stafnya mencoba memperluas manajemen desa -desa di Indonesia lebih banyak.
"Alhamdulillah, akhirnya dirumuskan bahwa kami menelepon desa SDGS, dengan 18 tujuan pembangunan," ucapnya.
Halim mengatakan bahwa dengan SDG desa, departemen pengembangan di desa telah menjadi lebih jelas dan tidak hanya dalam aspek infrastruktur. Karena alasan ini, Halim meminta Uniusie untuk dapat segera melatih pusat desa yang aneh serta universitas negara bagian dan swasta lainnya.
Dengan demikian, kemitraan, kerja sama antara Kementerian PDTT dan Unusia lebih dikomunikasikan, terstruktur dan terorganisir.
"Dalam waktu dekat, saya meminta bahwa di Unusia, pusat desa yang aneh akan dibentuk sehingga tidak lebih rendah dari lembaga tersier lainnya," pungkasnya.
Menteri desa, daerah yang kurang beruntung dan transmigrasi Republik Indonesia (Mendes PDTT RI), Abdul Halim Iskandar memberikan bantuan kepada beasiswa untuk mahasiswa transmigrasi di Universitas Nahdlatul Ulama di Indonesia (USUSIA).
Ini adalah siswa yang berhasil dalam program seleksi untuk siswa luar biasa di zona transmigrasi (PPSBKT). Menteri Halim mengatakan beasiswa ini adalah bentuk layanan jaminan pendidikan untuk putra dan putri transmigran yang unggul di koloni dan area transmigrasi
"Kami memberi 27 siswa untuk memberikan beasiswa, dengan suatu kondisi, setelah mendapatkan diploma kami, kami harus kembali ke daerah asli mereka untuk terlibat dalam percepatan pengembangan desa," katanya.
0 Komentar