Pronembuifai.com - Komisi Nasional untuk Kode Etika Kepolisian (KKEP) pada hari Senin, 12 September 2022, sekali lagi mengadakan audiensi etis dengan dugaan pelaku dari Bharada Sadam, salah satu asisten dan pengemudi Ferdy Sambo.
Sebelumnya, Bharada Sadam ditarik dari posisi markas besar Ton 3 Ki, Polri Paspelopor Korbrimbobbbobbobbobbobik yang dirujuk ke Telegram ST / 1751 / VIII / KEP / 2022 Nomor Surat tanggal 22 Agustus 2022.
Kepala Bagian Informasi Publik (Pénum Kabag) dari Divisi Hubungan Masyarakat Komisaris Kepolisian Nasional, Nurul Azizah, mengatakan bahwa sesi Bharada akan dimulai pukul 1:00 malam. Pusat Kejahatan Transnasional, Markas Besar Pusat Nasional Polisi.
"Bharada sedang bergerak dalam pelaksanaan tugas. Tapi dia tidak terjebak dengan perolehan keadilan," kata Nurul. Sesi Etika Bharada memberikan tiga saksi, yaitu IPDA DD, Brigadir FF dan Brigadir FD.
Komisaris pertama untuk etika Kode Polisi Nasional, Jenderal Agus Wijayanto, Kombes Pol Rakhmat Pamuji, Kombes Pol Satius Ginting, Komisaris Polisi Pitra Andreas Ratuangi dan Komisaris Polisi Armaini.
Adapun sesi KKEP pertama, Kombes Pol Rakhmat Pamuji, Kombes Pol Satius Ginting dan Kombes Pol Pitra Raulangi.
Sebelumnya, Jerry Raymond Siagian, Komisaris Kepala Polisi (AKBP), diberhentikan karena kurangnya rasa hormat atau pemecatan dengan hormat (PTDH) selama sesi etika pada 9 September. Jerry mengajukan banding atas keputusan itu.
Selain PTDH, persidangan juga meninggalkan Jerry dengan penempatan sanksi administratif di tempat khusus (Patsus) selama 29 hari dari 11 hingga 9 September di Pusat Penahanan Mako Brimob. Patsus dilakukan oleh pelanggar.
Jerry Raymond Siagian, mantan wakil direktur investigasi kriminal umum (Wadrereskrimum), polisi Jaya, mengalienasi etika karena dia mendesak sejumlah partai untuk menawarkan perlindungan kepada Putri Candraikti.
Diam -diam Ferdy Sambo hadir di sesi Kode Etik
Inspektur Jenderal Ferdy Sambo Teraata berada di gedung TNCC untuk menghadiri sesi Kode Etik. Mantan propam Kadiv, yang curiga dalam kasus pembunuhan yang disediakan terhadap brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat Allias J, tiba di markas polisi nasional pagi ini.
Tetapi kedatangan Sambo tidak diketahui satu tim media tunggal. Bahkan, Ferdy Sambo tidak terlihat di pintu depan gedung TNCC yang telah dipenuhi dengan jurnalis.
"7:30 pagi, para saksi masuk," kata Kepala Publik Hubungan Masyarakat Inspektur Dedi Prasetyo kepada tim media, Jakarta, Kamis (08/25/2022).
Dalam hal ini, kata Dedi, Inspektur Jenderal Ferdy Sambo dalam keadaan sehat untuk menjalani tes Kode Etik.
"Sebelum uji coba SOP, semua diperiksa untuk kesehatan, informasi dari Pak Karo Provos, mekanismenya diadopsi dan semuanya sehat. Ya, untuk dapat menjalani proses pengujian hari ini," kata Dedi.
Polisi nasional telah menunjuk lima tersangka dalam kasus tembakan dari Brigadir J. Mereka, Inspektur Jenderal Ferdy Sambo, Bharada E, asisten domestik dan pengemudi yang kuat Ma'ruf dan Bripka Ricky Rizal, dan istri Ferdy Sambo, Putri Candraikhi. Mereka didakwa berdasarkan Pasal 340 Subsidair Pasal 338 Juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP PIDANA
Akhirnya, hidungnya, sosok pengemudi favorit Ferdy Sambo, Ma'ruf muncul di depan umum
Sosok asisten pengemudi dan rumah tangga Ferdy Sambo, Strong Ma'ruf akhirnya muncul di depan umum ketika ia menyaksikan selama sesi Kode Etika yang dilakukan hari ini pada hari Kamis (08/25/2022).
Ma'ruf yang kuat hadir di gedung TNCC di markas polisi nasional mengenakan kemeja hitam dan celana gelap. Kehadiran asisten domestik Ferdy Sambo di pengadilan Kode Etik juga dikawal oleh tiga petugas polisi dari Div Propam.
Sangat disajikan dalam persidangan ini karena itu adalah saksi dengan 14 saksi lainnya. Kita tahu, dalam sesi Kode Etika Sambo Ferdy, 15 saksi datang dari luar, Brimob dan Propam. Saksi berada dalam kursus khusus seperti Provos Divpropam Polri dan Bareskrim, salah satunya adalah Bharada E.
0 Komentar